Minggu, 17 April 2011

Uji Motilitas Bakteri

BAB I


PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Motalitas merupakan salah satu ciri penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat ini diakibatkan oleh adanya alat moler cambut yang disebut flagella sehingga sel bakteri dapat berenang didalam lingkungan air. Motilitas sebagaian besar jenis bakteri motil pada suhu relative rendah 15-25◦c dan mungkin tidak motil pada suhu 37◦c. Namun, suatu resiko tersendiri bagi organisme berukuran kecil untuk menerima kenyataan bahwa dengan ukuran tersebut sel bakteri dapat dipengaruhi oleh aktifitas molekul air/ pelarut disekitarnya yang dinamakan Brownian movement. Gerakan brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah tak beraturan, gerak acak molekul ini dapat membuat sel bakteri bergoyang-goyang cepat atau lebih tepatnya bergetar tak beraturan sehingga bagi mata yang awas akan terlihat motil. Sel yang berpengaruh gerak brown diamati pada perbesaran 1000x dengan mikroskop cahaya, tentunya dengan preparat sederhana dan media kaldu atau koloni yang dicampur air (anonymous,2010).
      Sel yang bergerak dengan dorongan flagella akan bergerak lebuh aktif. Jika suatu sel tersebut motil, akan menciptakan jalur gerak yang tak beraturan. Namun untuk gerak brown sel tampk pasif dan seperti bergerak sendiri, mirip pada saat menggetarkan batang pensil dengan memutarkan pergelangan tangan (Anonymous,2010).
1.2  Tujuan
Untuk mengetahui pergerakan bakteri yang motil dan non motil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Flagella merupakan struktur komplek yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagella berbentuk seperti tabung cambut dan protein kompleks yang memanjang dinding sel dan membran sel untuk membentuk seperti cambuk, flagella digunakan bakteri sebagai alat gerak.
            Bentuk yang umum dijumpai meliputi:
Ø  Monopolar monotrikha :bakteri memliki satu flagel yang berada disalah satu ujung sel.
Ø  Monopolar lofotrikha: memiliki banyak flagel yang ditemukan pada salah satu kutub sel.
Ø  Bipolar amfritrikha: memiliki flagel pada kedua kutubnya dengan jumlah lebih dari satu.
Ø  Peritikha: bakteri mempunyai flagel yang tersebar pada seluruh bagian selnya (Kaiser,qary, 2004)
Tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak mempunyai alat gerak       yaitu flagella sehingga berdasarkan letak dan jumlah flagel pada sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri ( Anonymous, 2010).
Menurut nastutik (2002) kebanyakan sel bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang tidak dapat bergerak karena lidah memiliki flagel. Hal ini senada dengan penyataan taringan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel merupakan bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung kepada spesiesnya.
Flagel tersusun atas tiga bagian yaitu:
Ø  Pangkal (basal) merupakan bagian yang berhubungan dengan membrane plasma.
Ø  Kook yang panjang.
Ø  Filamen yang bentuknya seperti benang.
Menurut gross (1995) struktur bakteri yang berflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelendong yang berbentuk spiral. Gelendong spiral tersusun atas protein yang disebut dengan flagelin yang merupakan unit dasar penyusun flagella (Anonymous, 2010).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
a)      Alat :
Ø  2 tabung reaksi
Ø  Jarum ose
Ø  Lampu spertus
b)      Bahan :
Ø  2 tabung reaksi yang berisi agar
Ø  Bakteri E.coli
Ø  Bakteri Streptococus munats
Ø  Bakteri Aeromonas sp
3.2 Cara kerja
Ø  Menyediakan 2 tabung reaksi yang berisi agar.
Ø  Mengambil jarum ose, kemudian mengambil bakteri dengan jarum dengan jarum ose tersebut.
Ø  Menusukan jarum tersebut kedalam tabung reaksi.
Ø  Mengamati apakah termasuk bakteri motil dan nonmotil

BAB IV
PEMBAHASAN
            Praktikum ini digunakan untuk mengamati gerak atau motilitas bakteri. Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri yang bergera. Pada alat inokulasi bakteri diambil dan ditusukan menggunakan jarum ose pada tabung reaksi yang sudah terisi media dan tabung reaksi dapat dilihat mikroba yang bergerak, pengelompokan bakteri secara natural dan reaksi bakteri terhadap bahan kimia (Anonymous, 2010).
            Gerak bakteri yang bersifat motil diakibatkan oleh adanya struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang flagelia. Flagella panjang dan ramping. Pada umumnya memiliki panjang sekitar 12-30 mm. Untuk bisa melihat jelas pergerakan flagella bakteri digunakan zat warna tertentu (Anonymous, 2010).
            Fariaty (1995) juga mengatakan bahwa gerak brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan zig-zag,  gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara, molekul-molekul pelarut dengan molekul.
            Menurut volk (1988) kemampuan suatu organisme bergerak sendiri disebut motilitas (daya gerak). Hamper semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat motil (bergerak), sedangkan bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (non motil).

BAB V
KESIMPULAN
a.    Motilitas merupakan salah satu cirri penting pengkarakterisasi bakteri
b.    Motolitas mikroba yaitu kemampuan bergerak mikroba.
c.    Flagel merupakan struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagel berbentuk seperti tabung cambuk.
d.   Gerak brown adalah gerak praktikel koloid yang bergerak dengan zig-zag.
e.    Kemampuan suatu organisme bergerak sendiri disebut motilitas.
f.     Bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (non motil).

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2010. Motalitas Bakteri.http//lordbroken wordpress.com/2010/03/06 motalitas bakteri.
Gross,1995.introgductary microbiology. London:chaswaan hall university and profesional
Hastutik, Sri utami, 2002. Petunjuk praktikum mikro, Malang :UMM press
Karser, gery. 2004. Microbiology laboratory manual. Cotons ville campus of the comunity collage of balsimere country
Volk, 1988, mikrobiologi dasar. Jakarta: Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar